Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memberi Sesajen Makhluk Halus alasan Kebaikan ?


Jauh sebelum manusia ada, bumi ini sudah ditinggali oleh berbagai makhluk, termasuk makhluk halus atau kasar mata. 

Orang Arab menyebut makhluk halus itu jin, orang Jawa menyebutnya lelembut, orang Bali menyebutnya wong samar, dan banyak sebutan lain di daerah-daerah tempat lainnya. 

Dalam beberapa manuskrip kuno disebutkan, bahwa manusia didapuk menjadi khalifah di bumi, pemimpin yang diharapkan mampu menjaga dan memakmurkan bumi. Di masa yang sangat lampau dulu, manusia bisa hidup berdampingan dengan makhluk kasat mata tersebut. 

Mereka dapat melihat manusia, manusia pun dapat melihat mereka. Seiring pergantian zaman menuju Kaliyuga kemampuan itu menurun sehingga hanya sedikit manusia yang mampu melihat keberadaan makhluk tersebut, dan sebaliknya. Meskipun demikian, ketidak mampuan kamu melihat mereka bukan berarti mereka tidak ada; sama dengan ketidak mampuan kamu melihat gelombang radio bukan berarti gelombang itu tidak ada. Mereka hidup bersama kamu dalam ruang yang sama. Mereka bisa hidup di rumahmu, pepohonan besar, telaga, lautan, dan tempat-tempat lainnya yang ada di bumi. 

Meskipun kamu tidak bisa melihat mereka, jika batinmu peka kamu bisa merasakan keberadaan mereka atau energi mereka. Kamu tak layak memusuhi mereka atau mengusir mereka. 

Mereka sudah hidup di bumi terlebih dulu sebelum kalian, sudah menempati suatu kawasan sebelum manusia menjajahnya. Tapi setiap kali kamu mengusir mereka, membenci mereka, takut melihat mereka. Bukankah itu tidak sopan atau tidak baik sama sekali? Kamu takut mereka karena mereka berbeda dengan kamu. 

Kamu merasa rupa mereka jelek karena berbeda dengan kalian. Tidakkah kamu pernah berpikir bahwa wajah kamu pun jelek di mata makhluk tersebut karena berbeda dengan wajah mereka, sehingga mereka pun takut kalau harus ketemu kamu.

Sekali lagi, ketidakmampuan kamu melihat mereka bukan berarti mereka tidak ada. Kamu bisa merasakan kehadiran makhluk kasat mata tersebut. Kalau kamu tidak menghormati keberadaan mereka, membenci mereka, mengusir mereka dengan mendatangkan dukun pemburu hantu atau membacai mereka Ayat Kursi dengan niat mengusir, menghancurkan rumah-rumah mereka di hutan atau tempat-tempat keramat, mereka pasti akan merasakan sikap permusuhan terhadap kalian. 

Jika kamu dimusuhi seseorang, kamu pasti sedih dan melawan bukan? Demikian pula makhluk tersebut. Mereka sangat terganggu. Mereka pun bersedih. Dan mereka marah. Apa jadinya jika banyak di antara mereka marah, bersedih, terusir dan terlunta-lunta tak punya tempat tinggal? Energi di sekitarmu akan memburuk dengan energi kesedihan dan amarah mereka. 

Orang-orang yang lemah di antara kalian akan mudah diganggu atau dirasuki mereka yang kedamaiannya telah terganggu. Jangan pernah salahkan mereka karena ada, Kamulah yang salah. Kamu telah berubah menjadi orang yang sombong, yang semena-mena dan mau menang sendiri. 

Di masa lalu, leluhur kita menghormati keberadaan mereka karena mereka tahu bahwa mereka hidup berdampingan dengan banyak makhluk kasat mata. Banyak cara leluhur menghormati keberadaan makhluk kasat mata. Beberapa di antaranya adalah dengan memelihara kawasan-kawasan keramat, seperti hutan-hutan lindung, pepohonan besar, punden-punden, yang menjadi tempat tinggal mereka. Juga memberikan sesajen kepada mereka berupa kemenyan dan bunga-bunga karena mereka suka wewangian bukan untuk menyembahnya. 

Sebetulnya bukan soal sesajen itu yang terpenting, melainkan energi baik yang kita pancarkan pada makhluk tersebut. Pemberian sesajen itu tidak berarti serta-merta leluhur menyembah dan mengabdi pada mereka, melainkan sebuah upaya menghormati keberadaan makhluk halus. Ini yang sering disalahpahami setiap orang. Kamu dengan mudah menyebut tindakan itu dengan sebutan syirik atau menyekutukan Allah.

Kamu tidak tahu maksud leluhurmu dan, yang lebih celaka, kamu tidak tahu makna arti syirik yang sesungguhnya. Bukannya kamu khalifah, pemimpin, di muka bumi ini bukan? Kalau kamu merasa menjadi khalifah, makhluk paling keren di jagat raya, bukankah seharusnya kamu mengasihi siapa saja yang hidup bersama kalian? Memakmurkan bumi yang kalian tempati tersebut? Tetapi, yang tidak bisa dimungkiri, pemberian sesajen semacam itu pun kadang mengarah pada penyembahan, permohonan dengan syarat-syarat tertentu tersebut. 

Ini yang sangat dilarang! Kamu tak boleh menyembah pada apa pun selain pada Allah di dalam dirimu sendiri. Jika kalian bisa bersikap bijak, insya Allah. Tanah tempatmu hidup tidak akan menjadi aeng (gersang dan tak nyaman) seperti yang saat ini banyak kita jumpai sekarang ini. 

Hormati keberadaan mereka, tapi jangan sampai terjerumus ke dalam penyembahan dan pengabdian kepada selain Allah. OK

Posting Komentar untuk "Memberi Sesajen Makhluk Halus alasan Kebaikan ?"